Selamat Datang

Ini adalah program layanan Bimbingan dan Konseling yang bisa membantu Anda menyelami lebih dalam mengenai Bimbingan dan Konseling dan bisa diterapkan dalam tata kehidupan sehari-hari.
Silakan digunakan dengan semestinya.
Selamat menikmati!

Senin, 09 Mei 2011

MENJADI PRIBADI YANG MENARIK DI TEMPAT KERJA

Hai, kawula muda...
Perkenalkan. Aku seorang wanita yang memilih untuk bekerja di luar, istilah familiarnya wanita karir. Jika berbicara soal karir, ada beberapa jenis wanita, yaitu wanita karir, wanita enterpreneur, dan ibu rumah tangga. Wanita karir adalah wanita yang memilih bekerja di luar rumah, seperti karyawan kantoran. Wanita enterpreneur adalah wanita yang memilih untuk berwirausaha, artinya mereka melakukan perkerjaan lebih fleksibel dibanding wanita karir. Nah, yang terakhir adalah ibu rumah tangga, yaitu wanita yang memilih melakukan pekerjaan rumah, seperti bersih-bersih rumah, mengurus anak dan suami, dan lain-lain. Namun, menurut saya, wanita karir dan wanita enterpreneur pun tidak juga melepas tanggung jawabnya sebagai istri dan ibu begitu saja. Whatever, iu adalah pilihan pribadi masing-masing, karena masing-masing wanita mempunyai alasan dan keadaan yang berbeda-beda.
By the way, ngomongin soal wanita karir seperti aku, harus punya daya tarik supaya pekerjaan beres dengan sempurna. Upss, daya tarik yang saya maksud adalah daya tarik berupa 2S (skill dan smart). Nah, bagaimana caranya supaya punya 2S itu?
Ada beberapa trik yang bisa kamu lakukan agar kamu menjadi pribadi yang menarik. Simak trik di bawah ini:

1. Gunakan gaya bahasa yang positif


Gaya bicara yang negatif atau merendahkan diri sendiri, dengan cepat akan menempatkan anda sebagai pribadi yang percaya diri. Contoh gaya bicara negatif dengan menggunakan label-label bermakna negatif misalnya bodoh, tolol, brengsek, tidak punya otak, selalu salah, begitu saja tidak bisa, dll.
Untuk menjadi pribadi yang percaya diri, gaya bicara negatif harus digantikan dengan gaya bicara positif. Gaya bicara positif meliputi gaya bicara dengan penggunaan kata-kata dan kalimat-kalimat yang positif. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan berusaha belajar berbicara secara positif tentang diri sendiri.

2. Berani bertanggung jawab


Ada orang yang percaya bahwa yang mengendalikan nasib mereka adalah diri mereka sendiri. keberanian meyakini hal ini tentu saja memunculkan suatu tanggung jawab yang besar bahwa hal-hal buruk dan baik yang menimpa diri mereka tidak lain dan tidak bukan adalah berasal dari diri mereka sendiri. Bukan dari hal-hal yang bersumber dari luar mereka. Keberanian bertanggung jawab ini juga menjadikan individu lebih percaya diri untuk mengambil alih hal-hal yang bisa menjadi tanggung jawab pribadinya. Kemampuan bertanggung jawab ini juga akan memunculkan sikap percaya diri dan pencitraan diri yang positif.

Orang-orang yang tidak berani bertanggung jawab biasanya cenderung menganggap bahwa faktor-faktor diluar dirinya yang menentukan jalan hidupnya. Apabila Ada keberhasilan, mereka mengatakan bahwa hal itu adalah keberuntungan semata. Dan sebaliknya bila ada kegagalan, mereka cenderung menyalahkan faktor diluar dirinya akibat dari perbuatan orang lain.

3. Kembangkan dinamika pribadi

Untuk mengembangkan dinamika pribadi ada beberapa ketrampilan diri yang perlu diasah antara lain:
a.     Ketrampilan mengungkapkan perasaan dengan tegas
b.    Kemampuan menunjukkan ekspresi wajah yang ramah
c.    Kemampuan berbicara optimis
d.    Kemampuan menunjukkan sorot mata dan tingkah laku yang berwibawa melalui penampilan diri yang anggun, rapi dan bersih
e.    Pelajari etika pergaulan ditempat kerja yang baik

4. Asah ketrampilan dengan menggunakan bahasa verbal dan non-verbal

Bahasa verbal yang efektif misalnya:
a.    Hindari kata-kata dan suara jeda yang tidak perlu, misalnya; e…..e…
b.    Buat kesimpulan didukung data dan bukan berdasar perasaan atau keyakinan saja.
c.    Perlunya berbasa-basi walaupun jangan terlalu banyak
d.    Tunjukkan perhatian dengan menanyakan mengenai keadaan orang yang kita ajak bicara misalnya wajahnya tampak pucat hari itu dll.Bahasa non-verbal yang mengesankan meliputi:
a.    Ekspresi yang penuh semangat
b.    Cara berbusana yang sopan dan tampak profesional
c.    Penampilan wajah dan tubuh yang menarik


5. Kembangkan pengetahuan yang memadai

Dasar untuk tampil percaya diri adalah pengetahuan yang menunjang dalam mencari alternatif-alternatif solusi untuk berbagai persoalan berdasar fakta akan membantu pemecahan permasalahan. Sebanyak mungkin dapatkan informasi tentang hal-hal yang sedang terjadi dalam dunia ini baik melalui TV, surat kabar, majalah, maupun internet.


6. Bersikap fleksibel terhadap berbagai perubahan

Tunjukkanlah sikap terbuka terhadap perubahan yang ada dalam tempat kerja. Misalnya menanggapi perubahan yang ada dengan keoptimisan.


Jika Anda adalah orang yang senang berada di tengah orang banyak sementara Anda bekerja di sebuah gudang penyimpanan, silahkan Anda memikirkan kembali pilihan karir Anda.

TATA BERPAKAIAN DALAM WAWANCARA

Berpakaian yang "baik" dalam wawancara memang tidak dapat digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki kebiasaan-kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda. Namun, ada beberapa tips yang dapat diingat, antara lain: 


Cari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang akan mewawancarai 

Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau "kebiasaan" berpakaian secara formal, tetapi ada juga yang semi formal, atau bahkan ada yang bebas. Hal ini penting, agar anda tidak dilihat sebagai "orang aneh', disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Bagi pelamar pria disarankan menggunakan kemeja lengan panjang dan berdasi, tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapi dan bersih, tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa anda menghargai wawancara ini.   Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (misalkan mengkilap, ngejreng).  Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rok bawah, kancing baju atasan).  Berpakaian dengan desain yang simpel (tidak telalu banyak pernik-pernik, toh ini bukan acara pesta).  Tidak berlebihan dalam menggunakan wewangian dan perhiasan.

Sumber : Kompas Cyber Media

KIAT MENGENDALIKAN AMARAH

Kemarahan pada dasarnya merupakan suatu hal yang normal dan pasti pernah dialami oleh semua individu. Akan tetapi individu harus mampu mengendalikan kemarahan tersebut sebelum kemarahan itu justru yang mengendalikan hidupnya. Dalam menyalurkan dan mengendalikan kemarahan, maka ada tiga pendekatan yang bisa dipilih:

1.    Mengekspresikan Kemarahan secara Asertif

Mengekspresikan kemarahan dengan cara assertif -tidak agresif- merupakan cara yang paling sehat dalam mengungkapkan kemarahan.  Untuk bisa melakukan hal ini maka anda harus belajar menentukan kebutuhan-kebutuhan anda dan bagaimana cara mencapainya tanpa harus menyakiti orang lain. Dengan bertindak asertif berarti anda menghormati diri anda sendiri dan orang lain.

2.    Menahan Amarah dan Mengalihkannya

Hal ini terjadi ketika anda menahan rasa marah, berhenti memikirkannya dan mencoba memfokuskan diri pada sesuatu hal yang positif. Tujuannya adalah agar dapat mengurangi rasa marah yang sedang meluap dan mengubahnya menjadi tindakan yang konstruktif. Contoh: ketika sedang marah maka anda justru bekerja lebih lama dan produktif.  Sayangnya cara ini bisa merugikan diri sendiri. Artinya jika kemarahan yang ditekan tersebut sudah sangat banyak dan tidak pernah dikeluarkan maka dapat mengakibatkan hipertensi, depresi atau pun tekanan darah tinggi.


3.    Menenangkan Diri

Cara lain yang bisa ditempuh dalam mengendalikan kemarahan adalah dengan cara menenangkan diri, menarik nafas dalam-dalam dan mencoba meredakan emosi.. Dalam hal ini ketika amarah datang maka anda segera mengambil jarak dari sumber penyebab kemarahan dan mencoba untuk mengendalikan emosi yang sedang bergejolak di dalam diri anda sendiri. Dengan demikian diharapkan bahwa amarah yang ada di dalam diri anda berangsur-angsur mereda.

Mengendalikan Amarah

Beberapa hal berikut ini mungkin layak anda pertimbangkan untuk mengendalikan amarah:

1. Relaksasi

Melakukan relaksasi terbukti dapat membuat seseroang menjadi tenang dalam menghadapi berbagai situasi yang kurang menyenangkan atau penuh tekanan. Relaksasi dapat dilakukan dengan berbagai variasi, misalnya menarik nafas dalam-dalam, melakukan latihan-latihan ringan untuk mengendurkan otot-otot,  atau pun dengan kata-kata: "relaks; tenang aja; take it easy; gak apa-apa kok". 

2. Humor

Meskipun amarah merupakan suatu hal yang serius tetapi jika anda mau merenungkan atau mencermatinya secara mendalam maka tidak jarang di dalam kemarahan seringkali tersimpan hal-hal yang bisa membuat anda tertawa. Bahkan seringkali anda menemukan bahwa hal-hal yang menjadi penyebab kemarahan adalah suatu hal yang lucu dan sangat sepele. Namun  demikian dalam penggunaan humor hendaklah perlu diperhatikan 2 hal: 1) jangan menggunakan humor hanya untuk mentertawakan masalah yang sedang anda hadapi tetapi gunakan humor sebagai suatu cara yang konstruktif untuk menyelesaikan masalah; 2) jangan menggunakan humor-humor yang bersifat kasar atau sarkastik sebab hal itu merupakan bentuk ekspresi kemarahan yang tidak sehat. 

3. Mengubah Cara Pandang

Individu yang sedang marah cenderung mengumpat, mengutuk, menyumpah dan mengucapkan berbagai macam kata-kata yang menggambarkan perasaan di dalam hatinya. Ketika sedang marah maka pikiran anda dan tindakan bisa menjadi berlebih-lebihan dan dramatis. Oleh karena itu cobalah mengubah pikiran-pikiran yang berlebih-lebihan tersebut dengan suatu yang rasional.  Contoh: daripada anda mengatakan: "ah, ini sangat mengerikan, hancur semuanya, ini adalah mimpi buruk bagi saya", cobalah mengubahnya dengan : "ya memang hal ini membuat saya frustrasi, dan saya bisa memahami mengapa saya menjadi marah, tetapi ini bukanlah akhir dari segala-galanya bagi saya dan kemarahan tidak akan mengubah apa-apa".
Mengingat bahwa amarah seringkali berubah menjadi irasional maka untuk mengendalikannya dibutuhkan pemikiran yang logis. Semakin anda bisa berpikir logis (bisa mempertimbangkan akibatnya dan berpikir jauh ke depan, dsb) maka akan semakin mudah anda mengendalikan amarah dalam diri. Ingatkan diri anda bahwa apa yang sedang terjadi pasti tidak hanya dialami oleh anda seorang diri dan dunia tidak pernah berpaling dari anda. Apa yang sedang terjadi hanyalah merupakan suatu "tinta merah" dalam kehidupan anda. Ingat-ingat akan hal ini setiap kali anda merasa marah supaya anda bisa mendapat pandangan yang lebih seimbang.

4. Selesaikan Masalah secara Tuntas

Mengingat bahwa kemarahan bisa dipicu oleh hal-hal yang datang dari dalam diri seperti adanya masalah yang belum terselesaikan, maka akan sangat baik jika anda menyelesaikan setiap masalah yang muncul sesegara mungkin dan tuntas. Meskipun dalam hidup mungkin ada masalah yang bisa terselesaikan tanpa campurtangan anda secara signifikan, namun alangkah baiknya jika anda membiasakan diri menyelesaikan setiap permasalahan yang berhubungan dengan diri anda. Dengan berkurangnya beban psikologis dalam diri anda maka kemungkinan menjadi marahpun akan berkurang.

5.    Melatih cara Berkomunikasi

Dalam banyak kasus orang menjadi marah karena kegagalan dalam berkomunikasi. Contoh: ketidaksiapan dalam menghadapi perbedaan pendapat, tidak bersedia menjadi pendengar atau pun selalu berusaha memaksakan kehendak pada orang  lain. Hal-hal seperti inilah yang biasanya membuat orang yang marah cenderung mengambil kesimpulan secara cepat dan kesimpulan tersebut seringkali aneh dan tak terduga.
Meskipun setiap individu berhak untuk membela diri ketika dikritik atau diajak adu argumentasi, namun untuk itu diperlukan ketenangan dan sikap untuk tidak merespon secara terburu-buru. Ada baiknya anda mendengarkan secara cermat apa yang ingin disampaikan oleh orang lain, bahkan ketika orang tersebut mengemukakan pendapat yang bertentangan dengan anda. Hal ini memang memerlukan kesabaran dan sikap rendah hati dari anda, tetapi dampaknya akan sangat  bermanfaat sebab ketika tidak timbul amarah dalam diri anda maka situasi yang ada pasti dapat dikendalikan. Hasil positifnya anda menjadi lebih matang dalam berkomunikasi.

6. Mengubah Lingkungan

Apa yang dimaksudkan dengan mengubah lingkungan dapat berupa penataan kembali tempat tinggal ataupun tempat kerja anda.  Mengubah lingkungan dapat juga berarti merubah aturan main yang berlaku di lingkungan tersebut dan juga termasuk mengubah kebiasaan diri anda sendiri untuk menghindari lingkungan yang tidak menyenangkan atau keluar dari lingkungan tersebut untuk sementara waktu. Contoh: daripada anda menjadi marah-marah kepada rekan kerja karena jenuh dengan kondisi kerja yang ada, maka ada baiknya anda mengambil cuti kerja dan pergi ke suatu tempat untuk menenangkan diri. Dengan cara ini maka pikiran anda akan menjadi fresh kembali dan siap bekerja tanpa marah-marah.


7. Melakukan Konseling

Mengingat bahwa setiap individu memiliki sumber daya yang berbeda dalam menghadapi suatu situasi yang penuh tekanan maka ketika anda merasa bahwa anda tidak lagi mampu mengendalikan amarah maka ada baiknya jika anda melakukan konseling dengan psikolog atau para profesional lainnya. Melalui bantuan para profesional ini anda mungkin akan diberikan bimbingan bagaimana cara-cara yang tepat dalam mengendalikan amarah agar tidak merusak aspek kehidupan yang lain. Tentu saja hasilnya tidak akan instant tetapi setidaknya hal itu akan membantu anda menjadi lebih baik.

KIAT MEMBINA PERSAHABATAN

Remaja suka bersahabat, rasa solidaritas diantara mereka tinggi sekali bahkan mereka lebih mengutamakan teman atau sahabat dari pada orang tua, mereka mau berkorban apa saja demi persahabatan. Faktor inilah yang mendukung sekali persahabatan. Tetapi tidak sedikit remaja yang jatuh karena gagal dalam persahabatan. Karena dia tidak sadar kalau dia selama bersahabat itu dijajah pribadinya oleh sahabatnya. Hal tersebut merupakan kejahatan yang terselubung dalam kedok persahabatan. Kita semua harus waspada jangan lengah dan terkecoh. Penjajahan pribadi dalam persahabatan artinya memaksakan seseorang tidak bebas menentukan atau mengambil keputusan dalam hal-hal yang pokok atau penting. Akibatnya ia tidak bisa menjadi dirinya sendiri, tetapi selalu di atur dan di kendalikan orang lain atau sahabatnya.

Untuk membina suatu persahabatan di perlukan kiat-kiat khusus, hendaknya hal ini disadari dan dilaksanakan oleh masing-masing yang ingin sukses dalam persahabatan. Kiat-kiat tersebut sekaligus merupakan tujuan dari membina persahabatan itu sendiri, yaitu:

1.    Memahami tingkah laku orang lain.

Caranya bersikaplah ramah tamah, lupakan diri sendiri, ingatlah kepada orang lain, perhatikan orang lain. Dalam tempo 2 bulan anda akan mendapatkan lebih banyak teman dengan memperhatikan orang lain dari pada anda hanya memperhatikan diri sendiri saja. Memperhatikan orang lain artinya bersikap ramah kepada mereka, mendengarkan pendapat mereka, tentang keluarga, tentang hobinya dan lain-lain.

2.    Senyumlah dengan tulus kepada orang lain. Hal tersebut adalah suatu cara yang sederhana untuk mendapatkan kesan pertama yang baik.

3.    Mengingat nama orang lain.

Kalau ada orang lain yang tidak kenal dengan kit, tetapi ia hafal nama kita, memanggilnya dengan baik, ia juga mengetahui siapa kita. Pasti kita akan merasa senang. Napoleon seorang raja terkenal merasa sangat penting menghafal orang-orang yang di jumpainya, meskipun ia sibuk. Kalau ia lupa ia akan mengatakan "Maaf saya tidak begitu jelas mendengar nama Tuan". Jika nama itu di ulangi dan ternyata agak aneh ia bertanya lagi "Bagaimana mengejanya ?" Selama percakapan-percakapan yang di lakukan kemudian, ia berusaha menyebut nama itu beberapa kali.

4.    Menjadi pendengar yang baik.

Setiap orang ingin di dengar kata-katanya, tapi sedikit sekali orang yang suka mendengarkan orang lain. Kalau kita ingin punya sahabat, pandai-pandailah mendengarkan dia, dan berilah alasan dan kesempatan kepada orang lain supaya beebicara tentang dirinya sendiri.

5.    Bagaimana caranya menarik simpati orang lain.

Cara paling mudah menuju hati seseorang adalah menyilahkan dia berbicara tentang hal-hal yang paling di hargainya. Atau berbicaralah tentang hal-hal yang menarik perhatian orang yang anda hadapi.

6.    Usahakanlah supaya orang-orang lain itu merasa bangga dan penting dan kagumilah dengan ikhlas.

7.    Tidak menanyakan latar belakangnya. Sebab terkadang orang merasa tersinggung bila di tanya latar belakangnya. Dan di khawatirkan memilki latar belakang yang buruk.

8.    Jangan berharap orang lain menjadi sahabat kita. Tapi berpikirlah bagaimana caranya kita menjadi sahabat yang baik buat orang lain. Lakukan dengan 1001 cara dan dengan cara-cara yang positif. Sebab bila kita terlalu berharap tapi tidak kesampaian maka yang timbul rasa sakit hati.

9.    Bantu orang lain ketika sedang susah karena biasanya orang yang sedang kesusahan bila di tolong, maka pertolongan itu tidak akan pernah di lupakannya.

10.    Jenguk teman yang sakit karena kedatangan kita sudah merupakan obat baginya.

Sumber: http://luta67.blogspot.com

MERENCANAKAN PEMILIHAN KARIR

Pemilihan karir merupakan hal penting dalam pengambilan keputusan karir. Pemilihan karir diperlukan pemahaman yang utuh tentang potensi diri dan perlunya dikembangkan secara optimal dalam pengembangan karir. Dalam proses pemilihan karir, pengenalan diri merupakan hal yang sangat penting. Pengenalan diri mencakup pengenalan segala potensi sebagai kekuatan, energi, atau kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum dimanfaatkan secara optimal.

Berikut strategi dalam pemilihan karir:

1.    Temukan -  Kenali Potensi Diri

Potensi diri adalah segala sesuatu yang ada dalam diri manusia. Pada dasarnya manusia memiliki potensi yang berbeda karena setiap individu bersifat unik. Potensi diri, jika diasah dengan baik akan sangat menunjang kesuksesan hidup. Pengenalan potensi diri dapat dilakukan dengan mengenali kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

2.    Ciptakan Visi dan  Tujuan Hidup

Visi berasal dari keinginan yang paling kuat dalam diri seseorang untuk meraih sesuatu yang benar-benar diinginkan lebih dari apapun. Visi mencakup semua aspek penting dalam kehidupan yang tidak dapat digantikannya oleh apapun. Tujuan (goals) dalam hal ini adalah penjelasan dari visi dalam bentuk yang lebih kecil dan sederhana sehingga mudah untuk dilakukan dan diwujudkan untuk meraih visi.

3.    Sinkronisasikan antara Potensi Diri dengan Visi dan Tujuan yang Dibuat

Pada tahap ini, siswa melihat kembali hasil latihan yang telah dilakukan yang berupa minat karir (dalam tes kunci karir), kekuatan dan kelemahan (dalam jendela johari) serta visi dan tujuan hidup. Siswa menyelaraskan antara minat karir, kekuatan dan kelemahan, serta visi dan tujuan hidup.

4.  Tentukan Pilihan yang Tercipta dari Sinkronisasi

Setelah siswa melakukan proses pensinkronisasian antara minat, kekuatan dan kelemahan, visi dan tujuan hidup. Tahap selanjutnya adalah mencari profesi yang tepat yang sesuai dengan pensinkronisasian potensi siswa.


5.    Wujudkan yang Telah Direncanakan

Mengutip perkataan Anthony Robbins bahwa sudah banyak dalam kehidupan ini orang yang mengetahui apa yang harus diperbuat, tetapi tidak banyak yang benar-benar melaksanakan apa yang mereka ketahui. Mengetahui saja tidak cukup! Harus mengambil tindakan. Oleh karenanya, segera bangun dari mimpi. Bertindak dan wujudkan segera!

6. Kembangkan Potensi Diri Setelah Teraktualisasikan

Kembangkan pengetahuan dan skills Anda. Ini berfungsi untuk mengembangkan potensi yang telah diwujudkan. Berikut langkah-langkah yang perlu dipertimbangkan dalam memperluas cakrawala potensi diri.
a.    Jadilah diri sendiri
Lakukan sesuai dengan tipe gaya Anda yang dimiliki. Karena kita dapat berkembang lebih baik jika menggunakan pendekatan potensi yang ada pada diri.
b.    Kumpulkan referensi dan informasi
Pelajari semua hal yang berhubungan dengan bidang yang Anda minati, buka mata serta buka telinga lebar-lebar guna menyerap informasi dari mana pun asalnya. Anda pasti akan membutuhkan informasi itu, walaupun saat ini Anda tidak akan pernah tahu kapan waktunya bahan-bahan dan referensi yang dikumpulkan itu berguna bagi Anda.
c.    Temukan Pemandu/ Pelatih
Carilah pemandu yang menurut Anda asyik untuk diajak kerja sama dan berdiskusi mengenai bidang yang ditekuni. Pemandu tersebut diharapkan mampu memotivasi dan membimbing terhadap apa yang telah dan akan Anda dilakukan.
d.    Pelajari kehidupan orang lain
Ambil beberapa tokoh yang bisa Anda jadikan model dalam perjalanan profesi. Tokoh yang Anda pelajari tidak hanya terbatas pada yang berhasil dan sukses saja. melainkan juga pada tokoh yang gagal dalam meraih apa yang diinginkan.
e.    Manfaatkan berbagai kesempatan yang datang
sebagai saat untuk mengembangkan potensi dan mungkin mengantarkan Anda pada tujuan yang ingin dicapai.
f.    Perluas jaringan (networking)
Sehebat apapun Anda, jika tidak memiliki jaringan yang solid dan kokoh, Anda akan terhempas oleh persaingan yang begitu ketat. Salah satu bentuk jaringan yang bisa digunakan adalah komunitas.

g.    Evaluasi
Lakukanlah evaluasi secara terus-menerus dan sesuai kebutuhan terhadap langkah-langkah yang telah ditempuh. Sekiranya diperlukan perubahan, jangan ragu untuk melakukannya.

7. Optimalkan Potensi Diri yang Telah Dikembangkan

Yang dimaksud optimalisasi dalam hal ini lebih bersifat mental dan sikap. Disebut optimal karena mental dan sikap itulah yang dapat membuat potensi diri Anda menjadi optimal. Diperlukan optimalisasi potensi agar mencapai pengeksistensian diri dan pemaknaan hidup melalui potensi.

8. Setelah itu – Tindak lanjut

Untuk menunjang pencapaian keinginan, jangan hanya mengandalkan kombinasi potensi diri utama saja. Gunakan kombinasi potensi yang lain dengan mengombinasikan potensi yang sebelumnya telah digunakan.

Semua strategi di atas memerlukan persiapan agar kita berhasil. Dengan belajar dari pengalaman dan orang-orang yang sukses, yang kemudian kita renungkan penyebab mereka bisa sukses, bisa menuntun kita menuju keberhasilan. Menemukan ilmu sendiri adalah sangat penting. Namun, belajar langsung dari pengalaman orang yang telah menginjakkan kaki di puncak kesuksesan juga tidak kalah pentingnya. Ibarat belajar memainkan piano, kita dapat berlatih secara otodidak. Namun hal itu akan memakan waktu yang tidak sebentar. Lain halnya jika kita belajar dari orang yang sudah berpengalaman di bidang tersebut, akan mempercepat proses belajar kita. Orang-orang yang bisa kita jadikan sebagai guru dapat kita temukan di sekolah maupun di “sekolah kehidupan”. Kebanyakan selama ini sekolah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan yang mengacu pada kurikulum saja. Jadi yang didapat hanya ilmu dari mata pelajaran (terkecuali untuk sebagian kecil sekolah). Keterampilan yang lain (life skill) bisa kita dapatkan di “sekolah kehidupan”.
Berbagai sekolah sekarang hanya mampu mencetak para intelek yang kaya dengan teori tetapi miskin praktik sehingga untuk masa selanjutnya mereka bingung menatap masa depan. Kalau begitu salahkan jika seseorang menuntut ilmu di sekolah? Tentu saja tidak. Menuntut ilmu di sekolah merupakan keputusan yang sangat baik. Namun, lebih baik lagi jika menata cita-cita atau merencanakan kehidupan sedini mungkin.

ARTI PENTING PROFESIONALISME

Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya ter­dapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme berasal daripada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987).

Ciri-ciri profesionalisme
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut:

1.    Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.

2.    Meningkatkan dan memelihara imej profesion
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.

3.    Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampiannya.

4.    Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesion
Profesionalisme ditandai dengan kualitas derajat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.

CARA MENEMUKAN BAKAT



Semua orang tentu sudah tahu bahwa masing-masing pribadi kita adalah unik. Kita menjadi pribadi yang unik karena latar belakang dan pengalaman hidup yang kita lalui berbeda-beda. Salah satu yang unik dari diri kita adalah bakat.

Bakat adalah sebuah talenta dari Tuhan yang diberikan kepada kita untuk mengembangkan diri. Bakat itu sendiri berupa pola pikir, kepandaian atau kemampuan yang kita miliki sejak lahir. Walaupun kita memiliki talenta, jika kita tidak berusaha untuk membukanya maka talenta yang diberikan Tuhan akan menjadi sia-sia. Jadi usaha dan talenta adalah jalan untuk sukses bagi seseorang didalam kehidupannya.

Setiap orang memiliki bakat sendiri-sendiri. Umumnya, bakat-bakat itu masih terpendam, karena kita jarang menyadari kalau kita sebenarnya berbakat di bidang tertentu. Bakat yang terpendam ini, jika kita mampu menggalinya, akan membuat kita sendiri terheran-heran. Lebih-lebih setelah memanfaatkan kemampuan yang tersimpan dalam diri kita itu.

Sudahkah kita mengetahui bakat yang dimiliki? Namun jika belum tahu apa bakat yang dimiliki, belum terlambat untuk mengetahuinya. Kita hanya butuh empat kunci berikut untuk mengeluarkan potesi Anda yang sesungguhnya.

1.    Keahlian
Pernahkah Anda mempelajari sesuatu yang benar-benar baru dan ternyata Anda dapat menguasainya dengan mudah? Atau mengerjakan sesuatu lebih cepat dari rekan lain? Bisa jadi, itulah bakat yang sedang memanggil, menunggu Anda melepaskan dan mengembangkannya.
Jika Anda dengan mudah bisa menyelesaikan sebuah perhitungan saat orang lain menyumpahi kalkulator, itu artinya bakat Anda sebagai seorang akuntan atau banker sedang berusaha muncul dan menyapa Anda. Nah, pikirkanlah hal-hal yang begitu mudah bagi Anda tetapi tidak bagi teman-teman. Kemudian, perhatikan bakat apa yang tengah bekerja pada diri Anda.

2.    Ketertarikan
Cara lain menemukan bakat adalah dengan memikirkan hal-hal yang begitu Anda inginkan. Seringkali hal-hal yang menarik perhatian selalu berkaitan dengan kemampuan alami atau bakat. lni merupakan suatu pola konsisten dalam hidup dan bukan sekadar cara menghabiskan waktu alias hobi semata. Nah, coba pikirkan apa yang paling Anda ingin lakukan seharian? Menonton film? Melatih hewan? Menata barang? Memainkan alat musik? Atau membaca buku? Sesuatu itu tidak harus yang menjadi ambisi Anda, meski ambisi merupakan petunjuk kuat adanya bakat yang tengah bekerja.
Jika Anda seorang pembaca yang tekun atau rajin menulis di blog, bisa jadi bakat tersembunyi Anda adalah menulis. Atau bisa saja ketertarikan pada buku membawa Anda pada karier kepustakaan, penerbitan, dan lain-lain.

3.    Kepuasan
Apa yang membuat Anda merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam bekerja? Pekerjaan apa yang membuat Anda begitu hanyut dan merasa tak ingin berhenti saat mengerjakannya? Bagi para atlet, perasaan hanyut sering terjadi ketika mereka berolahraga. Sementara bagi para ahli komputer, perasaan hanyut terjadi ketika mereka menghadapi piranti lunak. Dalam keadaan hanyut, kita memang menjadi sangat terfokus pada kesempatan untuk menggunakan bakat. Alhasil, pola gelombang otak kita saat itu begitu mirip dengan pola gelombang otak ketika kita tertidur lelap. Nah, sekarang apa yang membuat Anda terhanyut? Jika Anda belum juga menemukan, pikirkan suatu kegiatan yang membuat Anda terlibat sepenuhnya. Mungkin bakat Anda ada di sana.

4.    Kebiasaan
Pernahkah Anda dipuji karena kemampuan atau sikap Anda? Misalnya, orang menilai Anda sebagai karyawan yang sangat teratur atau ide pemasaran Anda hebat, atau Anda pendengar yang baik, dan lain sebagainya. Lewat komentar orang-orang di sekitar, Anda juga bisa mengetahui kemampuan alami Anda. Keterampilan alami memang bisa muncul dalam berbagai cara. Namun, kadang kita menganggapnya biasa saja karena keterampilan itu sudah sangat melekat sehingga hampir tak disadari kehadirannya.

Lalu, bagaimana mengenali bakat itu? Coba cermati apa yang membuat orang tertarik pada Anda, mengenali Anda atau terfokus pada Anda? Apakah Anda menjadi tempat curahan hati teman-teman? Atau mereka selalu meminta pendapat Anda soal pakaian? Nah, di sanalah bakat Anda tersimpan. Anda hanya perlu mencari kesempatan untuk mengembangkannya.