Selamat Datang

Ini adalah program layanan Bimbingan dan Konseling yang bisa membantu Anda menyelami lebih dalam mengenai Bimbingan dan Konseling dan bisa diterapkan dalam tata kehidupan sehari-hari.
Silakan digunakan dengan semestinya.
Selamat menikmati!

Senin, 09 Mei 2011

MERENCANAKAN PEMILIHAN KARIR

Pemilihan karir merupakan hal penting dalam pengambilan keputusan karir. Pemilihan karir diperlukan pemahaman yang utuh tentang potensi diri dan perlunya dikembangkan secara optimal dalam pengembangan karir. Dalam proses pemilihan karir, pengenalan diri merupakan hal yang sangat penting. Pengenalan diri mencakup pengenalan segala potensi sebagai kekuatan, energi, atau kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum dimanfaatkan secara optimal.

Berikut strategi dalam pemilihan karir:

1.    Temukan -  Kenali Potensi Diri

Potensi diri adalah segala sesuatu yang ada dalam diri manusia. Pada dasarnya manusia memiliki potensi yang berbeda karena setiap individu bersifat unik. Potensi diri, jika diasah dengan baik akan sangat menunjang kesuksesan hidup. Pengenalan potensi diri dapat dilakukan dengan mengenali kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

2.    Ciptakan Visi dan  Tujuan Hidup

Visi berasal dari keinginan yang paling kuat dalam diri seseorang untuk meraih sesuatu yang benar-benar diinginkan lebih dari apapun. Visi mencakup semua aspek penting dalam kehidupan yang tidak dapat digantikannya oleh apapun. Tujuan (goals) dalam hal ini adalah penjelasan dari visi dalam bentuk yang lebih kecil dan sederhana sehingga mudah untuk dilakukan dan diwujudkan untuk meraih visi.

3.    Sinkronisasikan antara Potensi Diri dengan Visi dan Tujuan yang Dibuat

Pada tahap ini, siswa melihat kembali hasil latihan yang telah dilakukan yang berupa minat karir (dalam tes kunci karir), kekuatan dan kelemahan (dalam jendela johari) serta visi dan tujuan hidup. Siswa menyelaraskan antara minat karir, kekuatan dan kelemahan, serta visi dan tujuan hidup.

4.  Tentukan Pilihan yang Tercipta dari Sinkronisasi

Setelah siswa melakukan proses pensinkronisasian antara minat, kekuatan dan kelemahan, visi dan tujuan hidup. Tahap selanjutnya adalah mencari profesi yang tepat yang sesuai dengan pensinkronisasian potensi siswa.


5.    Wujudkan yang Telah Direncanakan

Mengutip perkataan Anthony Robbins bahwa sudah banyak dalam kehidupan ini orang yang mengetahui apa yang harus diperbuat, tetapi tidak banyak yang benar-benar melaksanakan apa yang mereka ketahui. Mengetahui saja tidak cukup! Harus mengambil tindakan. Oleh karenanya, segera bangun dari mimpi. Bertindak dan wujudkan segera!

6. Kembangkan Potensi Diri Setelah Teraktualisasikan

Kembangkan pengetahuan dan skills Anda. Ini berfungsi untuk mengembangkan potensi yang telah diwujudkan. Berikut langkah-langkah yang perlu dipertimbangkan dalam memperluas cakrawala potensi diri.
a.    Jadilah diri sendiri
Lakukan sesuai dengan tipe gaya Anda yang dimiliki. Karena kita dapat berkembang lebih baik jika menggunakan pendekatan potensi yang ada pada diri.
b.    Kumpulkan referensi dan informasi
Pelajari semua hal yang berhubungan dengan bidang yang Anda minati, buka mata serta buka telinga lebar-lebar guna menyerap informasi dari mana pun asalnya. Anda pasti akan membutuhkan informasi itu, walaupun saat ini Anda tidak akan pernah tahu kapan waktunya bahan-bahan dan referensi yang dikumpulkan itu berguna bagi Anda.
c.    Temukan Pemandu/ Pelatih
Carilah pemandu yang menurut Anda asyik untuk diajak kerja sama dan berdiskusi mengenai bidang yang ditekuni. Pemandu tersebut diharapkan mampu memotivasi dan membimbing terhadap apa yang telah dan akan Anda dilakukan.
d.    Pelajari kehidupan orang lain
Ambil beberapa tokoh yang bisa Anda jadikan model dalam perjalanan profesi. Tokoh yang Anda pelajari tidak hanya terbatas pada yang berhasil dan sukses saja. melainkan juga pada tokoh yang gagal dalam meraih apa yang diinginkan.
e.    Manfaatkan berbagai kesempatan yang datang
sebagai saat untuk mengembangkan potensi dan mungkin mengantarkan Anda pada tujuan yang ingin dicapai.
f.    Perluas jaringan (networking)
Sehebat apapun Anda, jika tidak memiliki jaringan yang solid dan kokoh, Anda akan terhempas oleh persaingan yang begitu ketat. Salah satu bentuk jaringan yang bisa digunakan adalah komunitas.

g.    Evaluasi
Lakukanlah evaluasi secara terus-menerus dan sesuai kebutuhan terhadap langkah-langkah yang telah ditempuh. Sekiranya diperlukan perubahan, jangan ragu untuk melakukannya.

7. Optimalkan Potensi Diri yang Telah Dikembangkan

Yang dimaksud optimalisasi dalam hal ini lebih bersifat mental dan sikap. Disebut optimal karena mental dan sikap itulah yang dapat membuat potensi diri Anda menjadi optimal. Diperlukan optimalisasi potensi agar mencapai pengeksistensian diri dan pemaknaan hidup melalui potensi.

8. Setelah itu – Tindak lanjut

Untuk menunjang pencapaian keinginan, jangan hanya mengandalkan kombinasi potensi diri utama saja. Gunakan kombinasi potensi yang lain dengan mengombinasikan potensi yang sebelumnya telah digunakan.

Semua strategi di atas memerlukan persiapan agar kita berhasil. Dengan belajar dari pengalaman dan orang-orang yang sukses, yang kemudian kita renungkan penyebab mereka bisa sukses, bisa menuntun kita menuju keberhasilan. Menemukan ilmu sendiri adalah sangat penting. Namun, belajar langsung dari pengalaman orang yang telah menginjakkan kaki di puncak kesuksesan juga tidak kalah pentingnya. Ibarat belajar memainkan piano, kita dapat berlatih secara otodidak. Namun hal itu akan memakan waktu yang tidak sebentar. Lain halnya jika kita belajar dari orang yang sudah berpengalaman di bidang tersebut, akan mempercepat proses belajar kita. Orang-orang yang bisa kita jadikan sebagai guru dapat kita temukan di sekolah maupun di “sekolah kehidupan”. Kebanyakan selama ini sekolah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan yang mengacu pada kurikulum saja. Jadi yang didapat hanya ilmu dari mata pelajaran (terkecuali untuk sebagian kecil sekolah). Keterampilan yang lain (life skill) bisa kita dapatkan di “sekolah kehidupan”.
Berbagai sekolah sekarang hanya mampu mencetak para intelek yang kaya dengan teori tetapi miskin praktik sehingga untuk masa selanjutnya mereka bingung menatap masa depan. Kalau begitu salahkan jika seseorang menuntut ilmu di sekolah? Tentu saja tidak. Menuntut ilmu di sekolah merupakan keputusan yang sangat baik. Namun, lebih baik lagi jika menata cita-cita atau merencanakan kehidupan sedini mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar